Contoh Kalimat Imperatif, Deklaratif, Interogratif

TUGAS BAHASA INDONESIA
Mata  Pelajaran : BAHASA INDONESIA
NAMA GURU PENGAMPU; SUPRIYONO S.Pd























Disusun oleh :

NAMA : IMROATUL ISNAINI
NO : 14
KELAS : 7B



SMP N 1 TENGARAN
Jln. MASJID BESAR KEC.TEGARAN, KAB. SEMARANG
Tahun Pelajaran 2017 / 2018

Contoh Kalimat Imperatif, Deklaratif, Interogratif – Kalimat merupakan predikat dalam pandangan aliran struktural yang dianggap sebagai unsur yang sangat penting. Menurut fungsinya, kalimat dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu kalimat imperatif, kalimat interogatif, dan kalimat deklaratif.
A. Kalimat Imperatif
Berikut adalah pembahasan lengkap mengenai kalimat imperatif :
Kalimat imperatif merupakan kalimat yang bersifat memberi perintah atau komando. Dengan kata lain, kalimat imperatif adalah kalimat yang mengandung perintah. Kalimat ini berfungsi untuk meminta atau melarang seseorang agar tidak melakukan sesuatu.
JenisJenisKalimatImperatif                                                                                                             1.Kalimat Imperatif Halus
Imperatif halus merupakan kalimat perintah yang di dalam penulisannya menggunakan kata-kata yang dianggap sopan. Kata yang biasa digunakan seperti tolong, cobalah, silahkan, dan sekiranya.
              Contoh :
                 Tolong ambilkan buku itu !
               Tolong tutup pintunya !
               Silahkan duduk disana  
               Silahkan anda antri disini
Tolong kirimkan berkas ini ke   kantor cabang!
Silahkan kamu tunggu disini !
Tolong matikan lampu !
Tolong berikan kue ini kepada Shafira !
Tolong ambilkan saya air minum !
 2. Kalimat Imperatif Transitif
Imperatif Transitif merupakan kalimat yang berpredikat verba transitif, mirip dengan konstruksi pada kalimat deklaratif. Contoh :
 Carilah pekerjaan yang layak !
Belikanlah ayahmu jam tangan baru!
Ubahlah gaya hidupmu !
 3. Kalimat Imperatif Taktransitif
Imperatif Taktransitif merupakan kalimat yang dibentuk dari kalimat deklaratif yang dapat berpredikat verba dasar, frasa adjektif, dan frasa verba yang berprefiks meng- dan ber- ataupun frasa preposisional. Contoh :
 Kamu berdiri !
Diam semuanya !
Kamu Masuk !
Kamu menghapus papan tulis !
Diam !
Kamu keluar !
Kamu Duduk !
Kamu baris yang rapih !
Tenang !
Kamu berlari 5 kali !
 4. Kalimat Imperatif Ajakan dan Harapan
Kalimat imperatif ajakan dan harapan merupakan kalimat perintah yang didalamnya berisi kata ajakan. Biasanya diawali dengan kata ayo, mari, harap, dan hendaknya. Contoh :
 Marilah kita membersihkan lingkungan sekitar !
Mari kita melestarikan hutan !
Hendaknya kita rajin menabung !
Marilah kita bekerja dengan semangat !
Ayo kita masuk ke kelas !
Ayo kita berangkat sekolah !
Ayo kita pulang ke rumah !
Mari kita makan siang bersama !
Mari kita bersihkan halaman ini !
Mari kita rapihkan tempat ini !
 5. Kalimat Imperatif Permintaan
Kalimat imperatif permintaan merupakan kalimat perintah yang ditandai dengan adanya kata mohon dan minta. Subjek pelaku kalimat imperatif permintaan adalah pembicara yang sering tidak diperlihatka.
Contoh :
 Mintalah uang saku kepada bapakmu!
Mohon maaflah kepada kedua orang tuamu !
Minta perhatiannya sebentar teman-teman !
Mintalah doa restu kepada orang tua mu !
Mohon diterima dengan baik pemberian ini !
Mohon kerja samanya teman-teman !
Mintalah izin kepada orang tua mu !
Mohon diterima kado dari saya ini !
Mintalah hadiah kepada ayahmu !
 6. Kalimat Imperatif Pembiaran
 Kalimat imperatif pembiaran merupakan kalimat perintah yang dinyatakan dengan kata biarkan dan biar. Kalimat ini adalah kebalikan dari kalimat imperatif larangan. Kalimat imperatif pembiaran dapat diartikan membiarkan sesuatu terjadi atau berlangsung.
Contoh :
 Biarkan saja dia pergi jauh !
Biarkan aku makan mie itu !
Biarkan aku berjalan kearahnya !
 7. Kalimat Imperatif Larangan
         Kalimat imperatif larangan merupakan kalimat perintah yang berisi larangan dengan ditandai dengan kata jangan.
Contoh :
 Janganlah membuang sampah sembarangan!
Jangan berhenti mendadak !
Jangan mencoret-coret dinding !
Jangan berenang di pantai terlalu jauh karena sangat berbahaya !
Dilarang berjualan di tempat ini !
Jangan membuat keributan di tempat ini !
Jangan kencing sembarangan !
Jangan tidur terlalu malam !
Jangan merokok di dalam ruangan ini !
Jangan berhenti disini !
 B. kalimat tanya retoris dan contohnya
Kalimat tanya retoris
adalah kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban atau tanggapan langsung. kalimat tanya retoris biasanya digunakan dalam pidato, khutbah, atau orasi. atau ;
Pertanyaan retoris dikemukakan dengan
bermacam-macam maksud sesuai dengan pokok pembicaraan. Pertanyaan
retoris bertujuan untuk memberi semangat, menggugah hati, memotivasi,
memberi kesadaran, dan sebagainya terhadap audiens atau pendengar.
Contoh kalimat retoris :
1. Apakah kita tega membiarkan mereka kelaparan?
2. Apakah nasib kita akan berubah tanpa ada usaha?
3. Mana mungkin Allah menurunkan rezeki bagi orang-orang malas?
4. Di mana kita saat mereka memohon pertolongan?
5. Mana ada pejabat yang jujur di zaman edan seperti ini?
6. Sudahkah kita mencoba memulai dari diri kita sendiri?
7. Siapa yang akan bertanggung jawab terhadap moral bangsa jika bukan kita
responses to "kalimat tanya retoris dan contohnya
jadi kalimat retoris kalimat yang sebenarnya jawaban atau tanggapannya sudah kita ketahui, dan itu digunakan untuk maksud-maksud tertentu selain mendapatkan
C. Fonologi, morfologi, sintaksis, semantik (Klasifikasi Bahasa dalam Studi Linguistik)
Studi linguistik mengklasifikasi bahasa dalam empat subsistem
 1. subsistemfonologi
2.subsistem morfologi,
3.subsistem sintaksis, dan
4.sub sistem semantik
 subsistem fonologi mempelajari satuan bunyi dan satuan fonem. subsistem morfologi mempelajari struktur intern kata dengan satua-satuan morfem sebagai pembentuknya. subsistem sintaksis mempelajari tata kalimat yang juga di dalamnya terdapat satuan pembentuk kalimat itu. subsistem semantik mempelajari makana.
berbeda dengan tataran subsistem sebelumnya, satuan-satuan yang ada pada studi semantik berupa satuan-satuan yang ada pada tataran subsistem-subsistem yang lain. satuan-satuan yang menjadi objek pemahaman makana adalah satua-satuan struktural yang tercakup dalam ketiga subsistem itu. pertanyaanya, apakah satuan-satuan yang ada pada pada subsistem fonologi, morfologi dan sitnaksis selurauhnya menampilkan makna? pemilahan cakupa keempat subsistem dalam kaitanya dengan studi makan dapat ditunjukkan melalui analisis teks sebuah lagu jenaka dibawah ini
jari manis: entihk,  enthik paten-ana  si temunggu; "Kelingking, Kelingking  mati-suffiks IMP  si jari tengah
kelingking: Temunggul Dosane apa ? "jari tengah  dosa-nya   apa
jari manis: Temunggul dosa-ne ng- ungkul- ungkul-i "Jari Tengah dosa-nya N- ungul- ungul- i"
Telunjuk: aja dhi, sedulur  tuwa ala - ala malat   "jangan dik    saudara tuwa      jelek-jelek  bertuah
teks diatas merupaakan contoh yang digunakn untuk menunjukkan cakupan sistemik bahasa, mulai dari subsistem fonologi, morfologi, sintaksi, sampai pada subsistem semantik. konstituen (unsur pembentuk_ makna teks diatas dapat dikaji melalui keempat aspek sistemik linguistik dibawah ini.
1.1 sub sistem fonologi
satuan bunyi bahasa yang menjadi satuah terkecil dalam bahasa, dipelajari dalam dua cabang ilmu yaitu fonetik dan fonologi. fonetik mempelajari proses produksi, realisasi, serta pemahaman bunyi-bunyi bahasa melalui idera pendengar, sedangkan fonologi mempelajari fungsi satuan-satuan bunyi bahsa sebagai satuah bahasa yang memiliki fungsi pembeda makana. Trubetzkoy menjelaskan bahwa fonologi berkenaaan dengan organisasi ujaran dalam bahasa tertentu, atau berkenaaan dengan sistem dan pola-pola bunyi yand terdapata dalam bahasa
satuan bunyi bahasa terkecil yang  memiliki fungsi pembeda makna disebut fonem. sebagai sebuah satuan terkecil, fonem-fonem yang terdiri atas vokal (v) dan konsonan (k) tidak tersusun secara acak. steiap bahasa memiliki kaidah fonnotaktik, yaiut kaidan penyusunan fonem. pada teks diatas ditemukan struktor fonotaktik VKKVK pada kata enthik, KV pada partikel si,... VKV pada kata apa, ala, aja, KVKV pada kata  dosa , tuwa.
fonem konsonan dan fokal dalam ala dan aja, tidak mempunyai makana tapi berfungsi untuk membedakan makana dimana konsonan /l/ dan /j/ berfungsi untuk membedakan makana diantara keduanya.
1.2. subsistem morfologi
kajaian morfologi merupakan studi struktur intern kata. satuan-satuan fonem membentuk satuan yang lebih besar menjadi satua yang terkecil pada tataran morfologi. satuan terkecil pada subsistem morfologi adalah morfem, sedangkan satuan terbesar adalah kata. secara garis besar. morfologi mempelajari bentuk kata, proses pembentukan (proses morfologis), dan makna, dalam hal ini makna gramatikal morfem, berdasarkan kemungkinanya buntuk berdiri sendiri sebagai  kata, morfem dibedakan menjadi dua jenis yaitu morfem bebeas dan morfem terikat. morfem bebeas adalah morfem yang memiliki kemungkinan untuk beridir sendiri sebagai tanpa kata melalui proses perangkaian dengan morfem lain . morfem terikata adalah morfem yant tidak memilliki kemungkinan untuk berdiri sendiri sebagai kata dan tidak dapat menjadi dasar/ akar kata.
pada teks diatas ditemukan morfem terikat yang berupa:
-prefiks nasal (a) m- (Pada kata malati)
-sufiks e/ne (pada kata dosane, dan
-konfiks ng-i (pada kata ngunkul-ungkuli)
1.3 subsistem sintaksis
pada tataran sintaksis, kata yang merukana satuan pada morfologi menjadi satuan terkecil pada kalimat. satuan -satuan lain yang leibh besar adalah fasa, klausa, dan kalimat sebagai satuan tebesar. pemebentkan laimat memerlukan alat sintaksis. alat sintaksis merupakan kaidah yang harus dipenuhi agar sebuah rangkaian satuan-satuan kalimat membentuk satuan kalimatnya yang bermakana. alat-alata sintaksis berpa urutan kata, bentuk kata, intonasi, dan partikel atau kata tugas.
kajian sintaksis secara garis besar dapat dipilahkan menjadi tiga komponen gramatika. yakini kajian fungsi, kategori dan peran . fungsi gramatikal merupakan komponen struktur kalimat yang berpa tempat-tempat dalam struktur yang harus diisi oleh satuan gramatikal dengan ktegori tertentu. komponen struktur yang berupa temat adalah subjek (s), prediakt (p), objek (0), ,dan keterangan (k). ktegori gramatikal adalah kelas kata satuan-satuan konstituen kalimat yang mengisi fungsi-fungsi gramatikal. pengklasifikasian kata ini dtetapkan sesuai dengan makan kata satuan tersebut secara referensial. dalam kalimat polisi menangkap pencuri,  misalnya, makna kata polisi dan pencuri menunjuk "benda" yang berupa manusia, sedangkan makan kata menangkap menunjuk "tindakan". kata polisi dan pencuri diklasifikasikan dalam stau kelas yaitu nomna, sedangkan kata menangkap diklasifikasikan dalam kelas verba. peran gramatikal adalah ciri makna gramatikal satuan pengisi fungsi0fungsi gramatikal yang mengacu pada hubugnan antara fungsi0fungsi yang ada dalam struktur kalimat. dalam hal ini kalimat tidak akan berterima/ bermakana jika rangkaian satuan-satuan kalimat itu tidak mengisi fungsi-fungsi gramatikal. fungsi0fungsi dalam kalimat disusun sesuai dengan kaidah urutan tertentu, misalnya S-P-O (subjek., predikat, objek). kesalah urutan gramatikal seperati penempatan fungsi-fungsi taidak akan menghasilkan sebuah kalimat yang bermakana. selain itu , fungsi dalam kalimat harus diisi oleh satuan ang memiliki bentuk dan kategori yang sesuai dengan fungsi yang ditempati. pada fungsi predikat misalanya, kata yang berfungsi sebaagi presdikat harus memiliki strutur yang dapat menyatakan makna gramatikal dan memiliki kategori tertentu sesuai dengan makna kalimat secara keseluruhan.
1.4 subsistem semantik.
seperti telah dijelaskan diatas , satuan-satuan yang dikaji dalam semantik adlah satuan-satuan yang ada pada satuan-satuan subsistem yang lain. satuan subsistem pada fonologi tidak ditemukan makna tetapi detemukan satuan yang berfungsi sebagai pembedamakana. pada tataran morfologi dtemukan morfem yang meimiliki makna gramatika dan morfem yang meiliki makna leksikal morfem yang menampilkan makna gramatikal pada teks puisi diatas adalah: N (ng-) pa-ana-e, N (ng-) -i. morfem yang memiliki makna leksikal antara lain : dosa, ngunkuli, patenana dan seterusnya . semantik mencakup studi makana satuan =-satuan konstituen pembentuk kata dan kalimat . pada sintaksi yang dapat menyatakan hadirnya hubungan antara satuah bahasa degnan acuan yang ada diluar bahasa. peran sintaksis berkenaan dengan makana satuan-satuan sintaksis yang membangun makna gramatikal kalimat.
istilah-istilah yang berkenaan dengan studi semantik adalah: leksem, leksikal, leksikoon, leksikologi, dan leksikografi. leksem meruapan satuan terkecil dalam leksikon yan merupakan bahan dasar dalam proses morfologis (kridalaksana , 1989:9). leksikal adalah satuan erbesar dalam leksion yang merupakan konstituen semntis yang secara truktural berupa kata. istilah kata diugnakan dalam subsistem sintaksis. leksikon adalh keselurahan kosakata yang ada dalam sebuah bahasa. leksikologi adalah ilmu yang mempelajari leksikon-leksikon .lesikografi adalah lingusitik terapan yang mempelajari penyusunan

Komentar

  1. Kata Kerja Imperatif adalah kelas kata yang berfungsi memberikan perintah atau instruksi kepada pendengar atau pembacanya. Secara umum, kata kerja_imperatif ini biasa digunakan ketika ingin melarang, memerintah atau meminta sesuatu kepada seseorang. Kata kerja ini dapat kita kenali dari konotasi cara bicaranya. Disamping mengenali konotasi cara berbicanya, kata kerja_imperatif juga dapat kita kenali dari bentuk penulisannya. Seperti: Disertai dengan tanda seru (!)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

jarik

interface ms.word

pengertian bisnis menurut islam